Siapa sangka semuanya berawal dari satu sapaan kecil di media sosial pada awal April 2025. Dari obrolan sederhana yang awalnya hanya iseng, Rois dan Ima mulai saling mengenal. Dalam waktu singkat, percakapan ringan itu berubah menjadi niat baik yang semakin jelas.

Pada tanggal 30 April, Rois menguatkan hati untuk menyampaikan keseriusannya. Dengan penuh hormat, ia mengutarakan niat tersebut melalui tetua keluarga Ima. Langkah yang berat namun dengan penuh keyakinan, mengingat kurang lebih selama 12 tahun Rois sempat dididik oleh almarhum ayahanda Ima. Rasa haru dan bahagia atas Kenangan dan kedekatan itu menjadi alasan besar yang membuat langkahnya semakin mantap. Setelah itu, ia pun meminta izin secara langsung kepada Ibunda Ima untuk langkah yang lebih serius.

Pertemuan keluarga pertama pun berlangsung pada 18 Mei. Suasananya hangat, penuh senyum, dan terasa pas, seolah semuanya memang dipertemukan pada waktu yang tepat. Dari pertemuan itu, niat baik mereka semakin kokoh hingga pada 18 Oktober dilangsungkan acara peminangan—momen indah yang menjadi titik temu dua keluarga.

Di hari itu pula, kedua keluarga sepakat menetapkan tanggal 18 Desember sebagai awal baru dalam perjalanan Rois dan Ima. Hari ketika dua hati yang dipertemukan secara sederhana akhirnya memilih untuk berjalan bersama dalam ikatan yang lebih sempurna.